بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI RUMAH ALLAH, DAN JANGAN LUPA !!! ISTIGFAR SETIAP HARI

Selasa, 04 April 2023

TAFAKUR


TAFAKUR

Perbaiki Sholatmu Maka ALLAH SWT Akan Perbaiki Hidupmu

 Ketika engkau tidak mengetahui harus memulai dari mana untuk memperbaiki kehidupan, maka mulailah untuk memperbaiki salatmu. Maka sudah pasti Allah akan memperbaiki kehidupanmu.

Ini merupakan ketetapan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Suatu kaidah yang berlaku di setiap keadaan.

Jika engkau ingin mendapatkan pertolongan dan perlindungan-Ny, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah niscaya Dia akan menolong dan mengokohkan kedudukan kalian.” (QS. Muhammad:7)

إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl:128)

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدّاً
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan di hati mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam:96)

Yakinlah kecintaan dan kasih sayang orang-orang yang beriman:

Kalau engkau ingin terlindung dari kejahatan manusia, maka Allah memberikan jaminan perlindungan dari kejahatan hamba-hamba-Nya melalui ibadah yang benar.

Bila engkau ingin dimudahkan ketika menghadapi masa yang sulit, keluar dari kesempitan, mengetahui yang benar di antara kebatilan, dan yang salah di antara kebenaran, maka Allah menjamin itu semua bagi siapa saja yang taat dan bertakwa kepada-Nya.

Allah berfirman:

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq:4)

يِا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إَن تَتَّقُواْ اللّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَاناً وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika engkau bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu petunjuk dan mengampuni segala kesalahan- kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Anfal:29)

Kalau engkau ingin dijauhkan dari terperosok kepada perbuatan-perbuatan keji.
Allah pun berfirman:

كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاء إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ
“Demikianlah, agar kami memalingkan darinya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya dia (Yusuf) termasuk hamba-hamba Kami yang terpillih.” (QS. Yusuf:24)

Maka, dengan terus istiqamah di atas ketaatan kepada Allah, DIA akan membebaskanmu, memilihmu, dan menjauhkanmu dari semua kejelekan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang hubungan seorang hamba dengan Rabb-nya melalui salat:

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” (QS. Al-Ankabut:45)

Maka perbaikilah hubunganmu dengan Allah niscaya Allah akan berikan kehidupan yang baik kepadamu. SubhanAllah. (AW)

.............

Tafakkur
Berkata Kotor dan Menyakitkan Menurut Al-Qur’an

“Lidah itu sangat kecil dan ringan, tapi bisa mengangkatmu ke derajat paling tinggi dan bisa menjatuhkanmu di derajat paling rendah.” (Hujjatul Islam Imam al-Ghazali)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa makna kata “umpat” ialah perkataan yang keji (kotor dan sebagainya) yang diucapkan karena marah (jengkel, kecewa, dan sebagainya). Ada banyak kata yang bersinonim dengan kata “umpat” ioni, seperti cercaan, makian, dan sesalan. Di dalam Alquran, kata ini bahkan menjadi nama suatu surat, yakni surat al-Humazah yang maknanya ialah “pengumpat”:

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ (Wailul likulli humazatil lumazah). Artinya: “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela” (QS. Al-Humazah: 1)

Dalam kitab tafsirnya, Syekh as-Sa’di menjelaskan bahwa kata humazah bisa bermakna mengumpat atau menjelekkan orang lain, baik dengan cara ghibah ataupun merendahkan orang lain. Sementara lumazah berarti mencela orang lain secara langsung di hadapannya dengan perkataan buruk yang dapat menyakiti hatinya. Adapun ancaman wail yang terdapat dalam ayat ini merujuk pada nama sebuah lembah di neraka.

Dari sudut pandang yang lain, kita bisa memahami bahwa mengumpat atau berkata kotor merupakan sesuatu yang sangat dilarang dalam ajaran Islam, mengingat hal itu amat sangat bertentangan dengan prinsip dasar Islam itu sendiri sebagai rahmatan lil ‘alamin, kasih sayang bagi seluruh alam. Bagaimana mungkin penebaran kasih sayang bisa kita lakukan dengan umpatan dan kata yang kotor?

Rasulullah saw yang ditunjuk oleh Allah sebagai pembawa risalah agama Islam pun memiliki gambaran akhlak yang jauh dari ancaman, celaan, hinaan, maupun kata-kata kotor. Pernah suatu ketika Rasulullah melakukan perjalanan menuju kota Thaif dengan harapan bisa berhijrah kesana dan menyebarkan ajaran Islam dari tempat tersebut.

Kenyataannya, Rasulullah ditolak oleh penduduk setempat, dilempari batu dan kotoran, dihina, dicaci, bahkan dikatai sebagai orang gila. Rasulullah tidak membalas cacian dan hinaan mereka. Beliau bahkan mendoakan semoga mereka diampuni oleh Allah Swt atas ketidakpahaman mereka. Rasulullah juga berharap semoga ke depan anak keturunan mereka tidak sama dengan mereka.

Sebenarnya, Rasulullah bisa saja membalas tindakan mereka. Tinggal meminta kepada Allah agar memberikan azab dengan menimpakan bukit kepada mereka. Nyatanya, Rasulullah tidak melakukan itu. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah adalah pribadi yang jauh dari sikap mengumpat, berkata kotor, dan lain sebagainya.

Pada suatu kesempatan, Rasulullah saw juga pernah mengingatkan bahwasanya berkata-kata kotor merupakan tindakan yang tidak disukai oleh Allah Swt:

إنَّ الله عزّ وجلّ لاَ يُحِبُ الفُحْشَ وَلَا التَفَحُش

Artinya: “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla tidak suka dengan perbuatan keji dan kata-kata yang kotor (kasar).” (HR. Ahmad).

Ketika dimintai penjelasan tentang keutamaan akhlak mulia, Rasulullah menjelaskan bahwasanya akhlak mulia yang menjadi prinsip dakwah Islam tidak akan bisa diraih oleh seseorang yang gagal menjaga lisannya dari perkataan kotor:

 Nabi Muhammad?
مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ

Artinya: “Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar.” (HR. At-Tirmidzi).

Tidak berhenti sampai disitu saja, Rasulullah saw juga tidak mengakui keislaman orang-orang yang suka mencaci:

لَيْسَ اْلمـُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَ لَا اللَّعَّانِ وَ لَا اْلفَاحِشِ وَ لَا اْلبَذِيِّ

Artinya: “Bukanlah seorang mukmin orang yang suka mencaci, orang yang gemar melaknat, orang yang suka berbuat/ berkata-kata keji dan orang yang berkata-kata kotor/ jorok”. (HR Al-Bukhari dan At-Tirmidzi).

Sebaliknya, bagi mereka yang menjaga lisannya, Rasulullah saw memberikan indikasi bahwa merekalah orang-orang yang diakui keimanannya kepada Allah Swt:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. (HR. Al-Bukhari & Muslim).

Dengan demikian, kita bisa menyimpulkan bahwasanya perkataan kotor dalam berbagai variannya, entah berupa umpatan, hinaan, celaan, dan lain sebagainya, semuanya itu bukanlah merupakan ciri dari seorang muslim yang baik. Adalah aneh apabila seseorang mengaku memahami ajaran Islam namun tidak bisa menjaga lisannya dari perkataan kotor.

..........

Tafakkur
Pengaruh dosa pada rezeki seorang hamba
Dosa yang dilakukan oleh seseorang dapat berpengaruh terhadap rezeki yang Allah berikan kepadanya. Allah menahan rezeki orang-orang yang berbuat maksiat. Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ

“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS Al-A’raf : 96)

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأَدْخَلْنَاهُمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ (65) وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ (66)

“Dan sekiranya ahli kitab beriman dan bertakwa, tentulah kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan-nya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka.” (QS Al-Ma-idah: 65-66)

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ (3)

“(2) Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (3) dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq: 2-3)

Ayat-ayat di atas menunjukkan kaitan yang besar antara rezeki seseorang dengan ketakwaannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Orang yang berbuat maksiat kepada Allah bukanlah orang yang bertakwa kepada-Nya.
...........

Tafakkur
Shalat yang InsyaAllah dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar?

Abul-‘Aliyah rahimahullaah mengatakan:

إن الصلاة فيها ثلاث خصال فكل صلاة لا يكون فيها شيء من هذه الخلال فليست بصلاة: الإخلاص والخشية وذكر الله. فالإخلاص يأمره بالمعروف، والخشية تنهاه عن المنكر، وذكر القرآن يأمره وينهاه.

“Sesungguhnya di dalam shalat terdapat tiga hal. Setiap shalat yang tidak terdapat satu hal saja dari ketiga hal ini maka dia bukanlah shalat, yaitu: keikhlasan, rasa takut dan mengingat Allah. Keikhlasan akan menyuruhnya untuk berbuat kema’ruufan, ketakutannya kepada Allah akan melarangnya dari perbuatan mungkar dan dzikir-nya dengan membaca Al-Qur’an akan menyuruh dan melarangnya.”

Ibnu ‘Aun Al-Anshari rahimahullaah berkata:

إذا كنت في صلاة فأنت في معروف، وقد حجزتك عن الفحشاء والمنكر.

“Apabila engkau sedang shalat, maka engkau berada di dalam hal yang ma’ruf (baik). Engkau telah menahan dirimu dari mengerjakan perbuatan keji dan mungkar.”6

Syaikh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi hafidzhahullaah berkata, “Di dalam shalat hal pertama yang dilakukan adalah mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah, kemudian hal kedua adalah menjaga kebersihan hati dari memalingkan ibadah kepada selain Rabb (Allah) ta’aalaa ketika mengerjakannya. Kemudian mengerjakan shalat pada waktu-waktunya di masjid-masjid, rumah Allah, dan bersama jamaah kaum muslimin, hamba-hamba Allah dan wali-walinya. Kemudian memperhatikan rukun-rukunnya, di antaranya: membaca Al-Fatihah, ruku’ serta ber-thuma’ninah di dalamnya, bangkit dari ruku’ serta ber-thuma’ninah di dalamnya, kemudian sujud di atas dahi dan hidung serta ber-thuma’ninah di dalamnya dan rukun terakhirnya adalah khusyuu’, yaitu ketenangan, kelembutan hati dan meneteskan air mata. Shalat yang seperti inilah yang memunculkan cahaya energi yang dapat menghalangi seseorang dari menceburkan dirinya ke dalam syahwat dan dosa, serta mendatangi perbuatan keji dan mengerjakan perbuatan mungkar.”

Nasrunminallah wafathunqoorib 
..........


APA ITU BAROKAH ?


APA ITU BAROKAH ?

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركته
صل الله على محمد

                    APA ITU BAROKAH ?

Banyak diantara kita yg sering mendengar istilah barokah atau berkah..

Sering pula kita didoakan oleh kyai, ustad, bahkan sahabat maupun kawan yg lain, "semoga berkah". 

Apasih barokah atau berkah itu? 

Berikut adalah maqolah para alim ulama yg mendefinisikan makna barokah.. 

البـــركــة جند خفي من جنود الله , يرسلها لمن يشاء
"Barokah adalah satu dari para "prajurit" Allah yg tidak tampak.
Ia dikirimkan Allah kepada siapa saja yg dikehendaki-NYA.

فالبركة إذا حلّت في المال كثّرته
"Apabila barokah telah hinggap dalam harta, maka ia membuatnya banyak.

وفي الولد أصلحته
"Apabila ia telah hinggap dalam keturunan, maka ia membuatnya saleh.

وفي الجسم قوّته
" Apabila ia telah hinggap dlm badan, maka ia membuatnya sehat / kuat.

وفي الوقت عمّرته
"Apabila ia telah hinggap dalam waktu, maka ia memakmurkannya.

وفي القلب أسعدته
Dan apabila telah hinggap dlm hati, maka ia membuatnya bahagia

اللهم أرزقنا البركة فى كل شىء واجعلنا مباركين أينما كنا 
اللهم امين...
"Ya Alloh, anugerahilah kami keberkahan dalam setiap sesuatu, dan jadikanlah kami orang² yg diberkahi dimanapun kami berada. 
Ya Alloh, kabulkanlah permohonan kami

امين اللهم امين 🤲🤲
اللهم صل على سيدنا محمد واله وصحبه اجمين 💚💚